Makna Logo Desa Heuleut Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka
370
by Pemerintahan Desa Heuleut
MAKNA LOGO DESA HEULEUT
Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka
Logo Desa Heuleut dirancang dengan mengandung makna filosofi yang mendalam, mencerminkan nilai-nilai luhur, sejarah, dan cita-cita masyarakat desa. Setiap elemen dalam logo memiliki arti simbolis yang menyatu dalam semangat kebersamaan dan pembangunan berkelanjutan. Berikut adalah penjabaran makna dari masing-masing unsur dalam logo tersebut :
1. BINTANG
Melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai landasan spiritual masyarakat Desa Heuleut. Ini mencerminkan keyakinan bahwa seluruh kehidupan dan kegiatan masyarakat senantiasa berada di bawah naungan Tuhan yang Maha Kuasa.
2. BUKU
Melambangkan peraturan dan pedoman hidup, serta menegaskan pentingnya pendidikan sebagai sarana utama untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan wawasan. Buku menjadi simbol kesadaran masyarakat akan perlunya belajar dan berkembang demi kemajuan desa.
3. BANGUNAN DESA DENGAN EMPAT PILAR
Bangunan ini mencerminkan identitas, sejarah, nilai-nilai, dan cita-cita Desa Heuleut yang berdiri teguh di atas empat pilar kebangsaan : Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Pilar-pilar tersebut menjadi fondasi moradan ideologis kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
4. PADI DAN KAPAS
Simbol kesejahteraan sosial dan kemakmuran yang adil bagi seluruh rakyat. Padi dan kapas menggambarkan harapan masyarakat akan terpenuhinya kebutuhan hidup secara layak, serta kehidupan yang seimbang antara aspek material dan sosial.
5. PITA DENGAN TULISAN “DESA HEULEUT” BERWARNA EMAS
Melambangkan keluhuran, keagungan, dan kejayaan Desa Heuleut. Warna emas mencerminkan cita-cita luhur dan semangat masyarakat untuk menjadikan desa sebagai tempat yang bermartabat, maju, dan berdaya saing tinggi.
6.LINGKARAN WARNA HIJAU DAN PUTIH
Menggambarkan kebulatan tekad, ketenangan, keseimbangan, serta pertumbuhan jasmani dan rohani. Warna hijau menandakan harapan dan kehidupan, sedangkan warna putih mencerminkan kesucian niat dan keikhlasan dalam membangun desa secara bersama-sama.
Ungkapan ini adalah warisan nilai kearifan lokal yang sarat makna dan menjadi pedoman moral dalam kepemimpinan serta kehidupan bermasyarakat.
"Saujär Sabdaning Raja" → Satu kata dari pemimpin memiliki pengaruh besar. Artinya, seorang pemimpin harus bijaksana dalam berkata-kata karena ucapannya bisa menentukan arah dan nasib masyarakat.
"Sadom Araning Baja" → Sekecil apa pun kebenaran, tetap memiliki kekuatan. Ini menegaskan bahwa kebenaran tidak diukur dari besarnya, tetapi dari keteguhannya dalam menjunjung nilai keadilan.
"Sakunang Araning Geni" → Sekecil apa pun kesalahan atau kejahatan, dapat membawa kehancuran. Ini adalah peringatan untuk tidak meremehkan pelanggaran sekecil apa pun karena bisa berujung pada akibat besar.
Kesimpulan dari motto ini: Desa Heuleut menjunjung tinggi kebijaksanaan dalam kepemimpinan, nilai kebenaran, dan kewaspadaan terhadap penyimpangan, sebagai landasan dalam membangun masyarakat yang adil, sejahtera, dan beradab.
MOTTO
“LUNGGUH TIMPUH WIBAWA AMPUH”
Makna dari ungkapan ini adalah:
"Menempati jabatan dengan wibawa yang kuat dan berpengaruh."
Menjadi pemimpin bukan sekadar menduduki jabatan, tetapi juga harus mampu menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, integritas, dan pengaruh positif. Seorang pemimpin yang memiliki wibawa dan kemampuan yang nyata (ampuh) akan mampu mengayomi, menegakkan keadilan, serta membawa perubahan yang berarti bagi masyarakat.
Dengan keseluruhan makna simbol dan motto tersebut, logo Desa Heuleut menjadi lambang jati diri, visi, dan semangat gotong royong masyarakat dalam mewujudkan desa yang maju, berbudaya, dan berkeadilan, berdasarkan nilai-nilai luhur bangsa dan kearifan lokal yang terus dijaga.